Minggu, 08 Februari 2015

Abraham Lincoln

Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Kemudian ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Namun pengacara yang telah menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, ternyata bisa membela kliennya dengan brilliant. Penanganannya atas kasus itu membuat Lincoln terpesona. Katanya dalam hati,''Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi."
Waktu berlalu....

Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat pada bulan Maret 1861. Diantara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang pernah menghina dan melukai hatinya begitu dalam. Namun Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat dibutuhkan negaranya.
Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata,"Dia merupakan mutiara milik peradaban. Hanya seseorang yang berkarakter dan mau memaafkan seperti Lincoln, dapat bangkit dan berhasil di atas penghinaan!" Maka, jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak. Pilih untuk tetap berbuat baik dan belajarlah memaafkan.


" I walk slowly, but I never walk backward"_Abraham Lincoln


Tidak ada komentar:

Posting Komentar