Rabu, 27 Mei 2015

Klausa dalam Bahasa Lio

Peta Kabupaten Ende (Sumber: Google Map)


Klausa
Klausa adalah suatu konstruksi yang berunsurkan subyek dan predikat yang biasa disebut konstruksi predikatif. Ramlan (1981: 62) menjelaskan tentang klausa sebagai satuan gramatik yang terdiri atas predikat, baik disertai subyek, obyek pelengkap, dan keterangan ataupun tidak. Klausa merupakan salah satu lapisan dari dua yang ada pada kalimat. Kalimat pada umumnya terdiri atas intonasi dan klausa, dan kalimat sederhana terdiri atas intonasi dan sebuah klausa (Hockett, 1959: 203, 204).
Contoh: 
        ka mbeja, aku iwa ngadho goso ngi'i       'sehabis makan, aku tak lupa menggosok gigi'
        aji wiki sanda                                            'adik mengambil sandal'

Contoh pertama, disamping intonasi terdiri atas tiga klausa, yaitu (1) ka mbeja 'sehabis makan'    (2) aku iwa ngadho 'aku tak lupa', (3) goso ngi'i  'menggosok gigi', sedangkan pada kalimat kedua, disamping intonasi terdiri atas sebuah kalimat klausa.

Unsur-unsur Klausa
Klausa ka mbeja 'sehabis makan' terdiri atas unsur ka 'makan' yang secara fungsional biasa disebut predikat (P) dan mbeja 'sehabis' yang secara fungsional berkedudukan sebagai penghubung (Phb). Klausa aku iwa ngadho 'aku tak lupa' terdiri atas aku sebagai subyek (S) dan iwa ngadho 'tidak lupa' sebagai predikatnya (P). Unsur klausa goso ngi'i  'menggosok gigi' terdiri atas unsur goso 'menggosok' sebagai P dan ngi'i 'gigi' sebagai obyek penderita (Opd). Pada klausa aji wiki sanda 'adik mengambil sandal' berunsurkan aji 'adik' sebagai S, wiki 'mengambil' sebagai P, dan sanda 'sandal' sebagai Opd.
Klausa dapat pula dilengkapi unsur keterangan, misalnya:
Ule telo haba leka kai  'burung bertelur di sarangnya'. Pada klausa ini, ule 'burung' sebagai S, telo 'telur'sebagai P, dan leka haba kai 'disarangnya' sebagai keterangan tempat (T).
Berdasarkan contoh dan uraian tersebut jelaslah bahwa P merupakan unsur klausa yang kehadirannya bersifat mutlak. Unsur yang mempunyai sefat demikian biasa disebut sebagai unsur wajib (yang dapat diikuti atau didahului oleh unsur S, O, atau K. Dengan demikian, struktur klausa dapat dirumuskan sebagai berikut:  

(S) P (O) (Kt)

Unsur yang tertera dalam kurung merupakan unsur yang boleh ada dan boleh pula tidak ada dan yang tidak tertera dalam kurung merupakan unsur wajib.

Obyek (O) dapat dibedakan atas obyek penderita (Opd) seperti are pada aku ka are 'aku makan nasi' dan obyek penyerta (Opt) seperti kaba pada David nosi kaba leka kami 'David menyampaikan kabar kepada kami'. Unsur leka kami 'kepada kami' dalam kalimat ini berfungsi sebagai obyek penyerta.

Dalam bahasa Lio tidak ditemukan obyek pelaku karena kalimat pasif tidak ada dalam bahasa ini. 
Berdasarkan makna strukturnya, keterangan (K) dapat dibedakan sebagai berikut:
1. keterangan tempat (T)
Contoh: ae bere da lau mesi   'air mengalir ke laut'

2. keterangan waktu (W)
Contoh: mere mai kai mbana          'kemarin dia pergi'
              nebu ina kai bhanda ria     'sekarang beliau kaya raya'

3. keterangan alat (A)
Contoh: kami ka no'o soko     'kami makan dengan sendok'

4. keterangan cara (C)
Contoh: ebe mere so molo-molo            'mereka duduk secara teratur'
              kai mbabho no'o keku keta       'dia berbicara dengan lemah lembut'

5. keterangan modal (M)
Contoh: sai mbe'o kai wora    'barangkali beliau marah'

6. keterangan kuantitas (Ku)
Contoh: aku mbana selama we'e  'aku pergi sebentar saja'
              sadeka-sadeka pelese     'sesekali pelesir'

Klausa, baik yang unsur-unsurnya lengkap ataupun yang hanya berupa unsur wajib dapat bersifat sebagai bagian bentuk yang lebih besar (dependent) ataupun merupakan bentuk yang mandiri (independent). Klausa yang mandiri akan merupakan kalimat dan klausa yang lebih besar akan merupakan unsur bagikalimat majemuk (Hockett, 1959:205).

Jenis Klausa
1. Klausa Nominal
Klausa nominal adalah klausa yang predikatnya berupa kata atau frase nominal. Dalam klausa ini tidak terdapat unsur fungsional obyek (O) atau keterangan (K)
Contoh:
eda ghea    'paman itu'
ina kai         'ini dia'

2. Klausa Kerja
Klausa kerja berpredikat kata kerja atau frase kerja merupakan klausa yang paling banyak ditemukan dalam bahasa Lio. Strutur klausa ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

                       (N)  Kj  (N)  (W)  (FD)  (C)  (M)  (Ku)  (A)

Unsur yang boleh ada ataupun boleh tidak ada yang berkategori FD (frase depan), disamping dapat meduduki keterangan tempat, keterangan cara, keterangan alat, juga bisa berkategori FD, bahkan obyek penyerta juga berkategori FD. 
Contoh:
aku menga umi we                     'aku tersenyum saja'
ine geti lambu baru pati aji          'ibu membeli baju baru untuk adik'
aku mbana da ghale Ende          'aku pergi ke Ende'
ka'e wedho no'o gai                    'kakak menari dengan lincah' 

Struktur klausa kerja ini dapat bervariasi karena pergeseran letak unsur-unsurnya. Hanya Opd yang tidak dapat digeser letaknya.

3. Klausa Sifat
Klausa sifat adalah klausa yang predikatnya berupa kata atau frase sifat. Klausa sifat ini dapat berunsur keterangan waktu, keterangan modal, keterangan kualitas, sehingga strutur klausa sifat dapat dirumuskan:

                                    (N)  Sf  (W)  (M)  (Ku)

Contoh: 
lambu kai kune                        'bajunya kuning'
aji kai nuwa ji'e sai mbe'o        'adiknya cantik barangkali'

4. Klausa Bilangan
Klausa bilangan adalah klausa yang predikatnya berupa kata atau frase bilangan. Seperti pada klausa nominal, klausa ini tidak mempunyai unsur O dan K.
Pola strukturnya: (N)   Bil
Contoh: 
jara aku eko sutu                'kudaku empat ekor'
ana ghe imu lima                'anaknya lima orang'

5. Klausa Depan
Klausa depan adalah klausa yang predikatnya berupa frase depan. Klausa ini tidak begitu banyak dalam bahasa Lio.
Contoh: 
ema da ghea uma       'ayah ke ladang'
almari ghea wasu        'lemari di sudut'
kami leka sa'o              'kami di rumah'


Klausa depan ini sebeenarnya klausa kerja yang berunsur keterangan tempat sehingga klausa tersebut sering bervariasi dengan klausa kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar