Kamis, 21 Mei 2015

Wisata Religi ke Masjid Tiban - Kabupaten Malang




Gerbang Gapura setinggi 30 meter
Masjid Tiban merupakan sebuah masjid besar yang penuh dengan keagungan dan keindahan, terletak di daerah Turen Kabupaten Malang, tepatnya berada di area pondok pesantren Biharu Bahri’Asali Fadlaailir Rahmah Jl. Wahid Hasyim Gang Anggur Rt 27 Rw 06 Sananrejo Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Masjid ini disebut  sebagai Masjid Tiban dikarenakan anggapan masyarakat sekitar yang mengisukan bahwa masjid ini tiba-tiba ada. Hal inilah yang menjadikan banyak orang yang penasaran untuk melihat dan membuktikan keberadaan masjid ini. Sehingga tak heran jika di area masjid ini dapat kita temui banyak orang yang datang untuk berwisata sembari mengobati rasa penasaran mereka akan asal usul masjid ini. Terlepas dari anggapan masyarakat tentang masjid Tiban ini, ada beberapa kekaguman yang saya dapatkan ketika saya mengunjungi tempat tersebut. Yang pertama adalah tentang kemegahan yang saya tangkap ketika pertama kali memasuki area masjid ini. Memang masjid ini masih dalam taraf pembangunan, namun bayangan akan hal ini sudah terasa ketika saya masuk ke area masjid menuju ke area parkir. Kedua adalah tentang masalah ketenaga kerjaan yang semua proses pembangun masjid ini dilakukan oleh santri dimasjid tersebut. Kemudian yang ketiga adalah masalah pendanaan.Pendanaan juga dilakukan oleh para jamaah pondok tersebut tanpa adanya campur tangan pihak luar. Dituliskan pula dalam salah satu pedoman pembanguna masjid tersebut bahwa dalam membagun masjid tersebut dilarang adanya sikap meminta-minta dan tidak hutang. Meskipun demikian jika kita berkunjung kesana kita tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun alias gratis. Bahkan para pengunjung pun bisa bermalam disana tanpa dikenai biaya.

Halaman Masjid 
Hal lain yang perlu diketahui tentang masjid ini adalah proses pembangunan yang dilakukan secara ramah lingkungan. Bahkan ada salah satu bagian dari masjid tersebut yang sengaja dibuat dengan posisi menghindari sebuah pohon kelapa. Hal ini dimaksudkan untuk tetap menjaga pohon tersebut tetap hidup dan tidak perlu menebangnya.







Pagar Masjid
Masjid ini sendiri mulai dibangun pada pada tahun 1991 dan sampai saat ini pembangunan Masjid Tiban ini belum bisa dikatakan rampung.
Arsitek dari pembangunan ponpes ini bukanlah seseorang yang belajar dari ilmu arsitektur perguruan tinggi, melainkan hasil dari istikharah pemilik pondok, KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh. Karenanya, bentuknya menjadi sangat unik, seperti perpaduan Timur Tengah, China dan Eropa. Sepanjang menyusuri kompleks Masjid Tiban, kita akan menemukan kamar-kamar dengan desain arsiteltur yang beragam nuansanya. Untuk pembangunannya pun tidak menggunakan alat-alat berat dan modern seperti halnya untuk membangun gedung bertingkat. Semuanya dikerjakan oleh para santri yang berjumlah 325 orang dan beberapa penduduk di sekitar pondok. Romo Kiai sudah mulai membangun pondok dengan material apa adanya. Contohnya, waktu itu yang ada baru batu merah saja maka batu merah itulah yang dipasang dengan luluh (adonan) dari tanah liat (lumpur atau ledok). 

Dilihat dari lantai 5
Puas menjelajahi masjid hingga lantai sepuluh kita bisa keluar dan menjelajahi toko yang menjual bermacam-macam cinderamata sambil menikmati aneka kuliner. Kita juga bisa mendapatkan kaset CD yang berisikan tentang pondok Pesantren Biharu Bahri’Asali Fadlaailir Rahmah. Selain itu disalah satu tempat terdapat area yang digunakan khusus untuk satwa, seperti kera, burung cenderawasih, rusa, burung kakatua, ayam bekantan dan beberapa macam satwa lainnya. Di sini juga tersedia kolam renang yang dilengkapi oleh perahu. Perahu ini dapat dinaiki oleh wisatawan anak-anak setelah meminta izin terlebih dahulu kepada santri yang ada di sekitar tempat itu. 

Foto-foto tentang Masjid Tiban


Sebelum masuk masjid
 
Perpaduan arsitek Timur Tengah,Cina,dan Eropa

Ornamen di salah satu ruangan

Tempat istirahat

Catatan:
Rute dari arah kota Malang
Masjid Tiban ini jika ingin ditempuh dari  Malang, masjid berada sekitar 25 Km, dan jika ditempuh dari terminal Gadang dapat menggunakan minibus tujuan Turen. 
Untuk masuk ke masjid yang terletak di Jl. Wahid Hasyim, Gang Anggur Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini tidak dipungut biaya alias gratis. 
(berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar