Rabu, 10 Juni 2015

Mari Berpetualang ke Pantai Bajul Mati


Batu karang menyerupai seekor buaya (Foto: Dok.Pribadi)
Pantai Bajul Mati merupakan salah satu pantai di kawasan Malang Selatan yang wajib dikunjungi. Nama Bajul Mati yang dalam bahasa Jawa artinya Buaya Mati (buaya yang mati). Konon pantai ini pertama kali ditemukan pada tahun 1890-an. Saat itu di sekitar pantai ditemukan seekor buaya yang mati, sehingga dinamakan Bajul Mati. Menurut pendapat yang lain, dinamakan Bajul Mati karena di pantai ini terdapat batu karang panjang yang bentuknya menyerupai seekor buaya. Ketika menjelang malam, saat disapu ombak batu tersebut seakan seekor buaya yang hidup. Pantai Bajul Mati ini terletak di pesisir selatan Pulau Jawa yang tepat di berada di Desa Bajul Mati,kelurahan Gajahrejo, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang. Jaraknya sekitar 58 km dari Kota Malang. Jika dari Kota Malang pengunjung bisa mengambil arah ke Turen lalu berbelok ke selatan menuju Sumbermanjing Wetan dan lurus menuju arah Pantai Sendangbiru. Lalu terdapat pertigaan dengan plakat petunjuk arah ke kanan untuk menuju ke Pantai Bajulmati. Jalannya sudah beraspal tetapi berkelok-kelok karena harus melewati pegunungan. Sekitar tiga kilometer sebelum Pantai Bajulmati jalannya lebih lebar. Bisa juga dengan melalui jalur menuju Pantai Balekambang sampai terdapat sebuah perempatan, bila lurus akan menuju Balekambang, dan ke kiri akan menuju Bajul Mati. Rutenya masih satu jalur dengan Pantai Goa Cina. Cukup banyak petunjuk arah untuk menuju arah pantai tersebut. Letak kedua pantai ini tidak terlalu jauh. Jarak antara Pantai Bajul Mati dan Goa Cina hanya sekitar 2 kilometer atau sekitar 10 menit perjalanan dengan kendaraan bermoto
Jembatan di Jalan Lintas Selatan (Foto: Dok.Pribadi)
Sebelum memasuki pantai ini terdapat sebuah jembatan sepanjang 90 meter 
berbentuk setengah lingkaran. Baik ukuran maupun desainnya sangat artistik karena melintang di atas sungai yang lebar, dengan pemandangan bukit-bukit karang dan lautan. Jembatan Bajul Mati ini merupakan salah satu jembatan yang terletak di ruas Jalan Lintas Selatan. Dengan adanya Jalan Lintas Selatan ini berpengaruh terhadap kunjungan ke Bajulmati, karena jika berwisata ke Sendangbiru, pengunjung bisa mampir dahulu ke Bajulmati. Tidak sampai 10 menit dari jembatan tersebut, pengunjung akan tiba di Pantai Bajul Mati. Untuk memasukinya pengunjung akan dipungut retribusi sebesar Rp 5.000 per orang. Pantai Bajul Mati sendiri memang indah dengan pasirnya yang putih, bersih dan cukup luas sehingga pengunjung dapat leluasa bermain pasir, voli pantai, atau berjemur. Yang lebih menarik, pengunjung dapat menuju bukit untuk mendapatkan pemandangan pantai yang jauh lebih indah. Pantai ini juga kerap dijadikan lokasi berkemah bagi para komunitas pecinta alam. Meskipun pantainya indah, pengunjung dilarang berenang di Pantai Bajul Mati karena ombak khas laut selatannya yang besar dan struktur pantainya yang curam dan dalam. Akan tetapi ada satu spot yang relatif aman untuk berenang. Spot ini terletak di sebelah barat dimana pengunjung bisa bermain air sepuasnya. Uniknya di tengah-tengah lautan terdapat beberapa pulau karang mirip bukit yang menyembul dari dalam laut. Hal itu membuat panorama pantai kian menarik. Hanya, pantai ini masih sepi pengunjung. 
Goa Wil (Foto: Dok. Pribadi)
Selain menawarkan panorama pantai, di Pantai Bajul Mati juga terdapat sebuah gua bernama Goa Wil. Lokasi goa yang masih dalam satu kompleks Pantai Bajul Mati itu berada di sisi timur pantai. Untuk menjangkaunya cukup dengan berjalan kaki sekitar 300 meter dari pintu masuk pantai. Posisi goa tepat berada di bawah sebuah bukit karang. Di sekeliling bukit itu dikelilingi ladang kelapa dan ketela pohon yang ditanami warga sekitar. Meski disebut dengan goa, namun tidak ada lubang masuk menjorok cukup dalam. Goa ini lebih tepat disebut sebagai batu karang yang dasarnya terkena abrasi, karena memang seperti dasar bukit yang agak menjorok sedikit. Meski begitu, di lokasi ini dikenal angker oleh penduduk setempat.
Pengunjung juga bisa datang pada bulan Agustus untuk menyaksikan prosesi Larung Ketupat. Ritual Larung Ketupat ini dilaksanakan sebagai bentuk pembelajaran agar manusia tetap ingat bahwa dirinya adalah bagian dari alam. Karena itu manusia harus memberi apresiasi untuk alam dengan cara melarung tersebut. 




                                                             Selamat Berpetualang!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar