2. Frase Kerja (FKj)
a. K (Kata kerja) + N (Nominal)
Menurut Hocket (1959: 195), frase kerja makna strukturalnya 'kata benda yang mengikuti kata kerja merupakan objek tindakan'. Konstruksi objektif semacam itu tergolong dalam tipe konstruksi eksosentrik direktif.
Contoh: soe rusa 'menjerat rusa'
pura ndu'a 'menebang hutan'
teka uta 'berjualan sayuran'
geti pati aji lambu 'membelikan adik baju'
b. Kj + Kj
Dilihat dari hubungan unsur-unsurnya, frase kerja ini dapat dibedakan menjadi ddua, yaitu yang mempunyai sifat hubungan endosentrik atributif dan eksosentrik koordinatif.
1) Endosentrik atributif
Makna struktural frase ini atribut menyatakan tujuan daari intinya.
Contoh: belaja teka geti 'belajar berdagang'
aja tuli 'mengajar menulis'
mbana jolo 'pergi merantau'
2) Endosentrik Koordinatif
Contoh: ka mi 'makan minum'
mbana mai 'datang pergi'
nai wau 'naik turun'
mata ta muri 'mati atau hidup'
ka no eru 'makan dan tidur'
c. BKj (Kata Bantu Kerja) + Kj
Struktur frase kerja ini terjalin dalam hubungan endosentrik atributif dengan inti berupa kata kerja yang didahului atribut kata bantu kerja.
Contoh; ngala eru/roke 'bisa tidur'
wi ka 'ingin tidur'
wi ale 'ingin bertanya'
d. BKj + FKj
Struktur frase ini terjalin dalam hubungan endosentrik atributif dengan inti berupa frase direktif objektif (Kj + N) yang didahului atribut berupa kata bantu kerja.
Contoh: ngala sai itha-itha ghe 'berhasil meraih cita-citanya'
ngala pati du'u pegawe 'berhak memecat pegawai'
e. Kj + BKj
Yaitu frase yang intinya mendahului atribut.
Contoh: tiwa ngala 'dapat berlabuh'
f. Kj + BKj + N atau FKj + N
Struktur frase kerja ini mempunyai sifat hubungan eksosentrik direktif objektif dengan direktor berupa kata kerja diikuti kata kerja dan aksis kata nominal.
Contoh: deo ngala ata nola 'berhasil menangkap penjahat'
deo ngala rusa 'berhasil menangkap rusa'
g. Kj + Sf
Frase kerja ini mempunyai distribusi yang sama dengan Kj dengan atribut kata sifat yang menyatakan makna struktural 'cara melaksanakan tindakan'.
Contoh: mbana mamawe 'berjalan pelan-pelan'
roke ndate 'tidur nyenyak'
ke ngo'i 'menangis terisak-isak'
h. Kj + D (Kata Depan) + Sf (kata Sifat)
Pada frase ini hubungan unsur-unsurnya dieksplisitkan dengan kata depan no'o 'dengan' atau so 'secara'.
Contoh: mbana no'o olu 'berjalan dengan tenang'
mbabho no'o keku keta 'berbicara dengan lemah lembut'
i. Ku (Keterangan kuantitas) + Kj
Frase kerja ini tersususn atas kata keterangan kuantitas (sebagai atribut) diikuti oleh kata kerja sebagai intinya. Makna strukturalnya 'atribut menyatakan kekerapan tindakan'.
Contoh: sadeka-sadeka mbana 'kadang-kadang pergi'
sadeka-sadeka pelese 'sesekali pelesir'
no'o deka ghe pelese 'berkali-kali pelesir'
j. Kj + D (Kata depan) + Kj
Frase ini terjalin dalam hubungan endosentrik atributif. Intinya berupa kata kerja diikuti frase depan yang aksisnya berupa kata kerja.
Contoh: eru no'o boro 'tidur dengan mendengkur'
mera no musu bako 'duduk sambil merokok'
k. Kj + Ku (Keterangan Kuantitas)
Frase ini makna struktural menunjukkan kekerapan tindakan intinya.
Contoh: gare tepi bhondo 'banyak bicara,bicara banyak'
mbana salama we'e 'pergi sebentar saja'
napa salo'o 'tunggu sebantar
l. Kj + W (Keterangan Waktu)
Makna strukturalnya 'atribut menyatakan waktu berlangsungnya tindakan pada inti'
Contoh: ka kobe 'makan malam'
mbana buga la'e 'berjalan-jalan pagi hari'
ka buga la'e 'makan pagi'
m. W + Kj
Frase ini mempunyai sifat hubungan dan makna struktural sama dengan frase (l), tetapi strukturalnya berbeda.
Contoh: nawo lo mai 'nanti datang'
wisia mbana 'besok pergi'
n. Asp (Keterangan Aspek) + Kj
Frase kerja ini dapat dgantikan kata kerja pada distribusinya dalam sebuah kalimat sehingga keterangan aspek sebagai atributnya. Makna strukturnya 'atribut menjelaskan tentang proses berlangsungnya tindakan pada inti: apakah tindakan tersebut akan berlangsung, atau tengah berlangsung'
Contoh: nebu eru 'sedang tidur'
nebu gare tei 'sedang bercakap-cakap'
o. Kj + Asp
Atribut menjelaskan bahwa proses tindakan telah berlangsung, akan berada di belakang/mengikuti kata kerja sebagai intinya.
Contoh: roke dowa 'sudah tidur'
minu dowa 'sudah minum'
ka dowa 'sudah makan'
p. Kj + FD
Frase kerja ini beratribut frase depan dengan struktural sebagai berikut:
(1) atribut ,erupakan alat untuk melakukan tindakan pada inti
Contoh: ka no'o soko 'makan dengan sendok'
eru no'o te'e 'tidur dengan tikar'
(2) atribut menyatakan tempat kejadian
Contoh: mai ghele keli 'datang dari gunung'
rio leka lowo 'mandi di sungai'
q. M + Kj
Pada frase ini kata keterangan modal sebagai atribut diikuti kata kerja sebagai inti, dihasilkan frase kerja seperti contoh dibawah ini:
pasti baka 'pasti tumbang'
pasti mai 'pasti datang'
r. Kata Keterangan Ingkar + Kj
Contoh: iwa bere 'tidak mengalir'
iwa latu 'tidak ada'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar