Kamis, 19 Maret 2015

Aku dan Laut


Pantai Kondang Merak, Malang-Jawa Timur (Foto by Yulis DP)
Laut memukau bukan lagi karena keindahannya. Laut mempesona bukan lagi karena ia tak pernah marah seperti yang kau tulis dalam sajakmu. Laut demikian mempesona karena di tanganmu, ia merahasia meninggalkan kedahsyatan wujud fisiknya menuju tataran lain yang lebih dahsyat.
Dan akhirnya aku baca juga sajak itu semata-mata agar aku tak kehilangan jejakmu. Agar aku bisa menjawab kalau suatu hari kau bertanya lagi tentang laut di matamu. Tetapi anehnya aku semakin tak mengerti apakah laut dan bagaimana merumuskannya. Bagaimana pula yang dianggap rahang laut dalam sajak yang kau berikan itu. Aku tahu sajak itu berlatar laut, respon kuat dari roh seorang penyair terhadap laut. Aku memang...... memang melihat gambaran laut dalam sajak itu. Tetapi.... sekali lagi aku tak pernah bisa menyelami laut sepekat penyair itu, apalagi sampai ke lekuk geliat laut yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar