Kamis, 13 November 2014

Cleopatra, Sang Ratu Legendaris

          Kisah Cleopatra tak pernah kehilangan pesona, meskipun ribuan tahun telah lewat semenjak ia hidup di dunia. Misteri tentang dirinya selalu menarik untuk ditelisik, dan kisah-kisah cintanya tak pernah lekang oleh zaman untuk diungkap kembali. Wajah Cleopatra diketahui dari koin dan patung yang ditemukan. Sejarahwan Romawi menceritakan bahwa Cleopatra adalah wanita yang buruk rupa, tetapi karena pada masa itu Romawi adalah musuh Cleo, maka penggambaran yang menjelek-jelekkan Cleo mungkin agak hiperbolis. 
          Adapun ukiran-ukiran Mesir memperlihatkan sosok Cleo yang lembut dan bermata indah. Seperti apapun wajah Cleo yang sesungguhnya, ia adalah seorang wanita yang sangat menawan, cerdas luar biasa, dan memiliki kharisma kuat. Cleopatra juga diceritakan menguasai sembilan bahasa.Cleopatra sangat cerdas dan memiliki kepribadian kuat. Ia adalah keturunan Ptolemy yang berdarah Yunani, dan berasal dari Macedonia. Ia berhasil bertahan dalam keluarga, dimana kakak beradik siap saling membunuh untuk meraih kekuasaan. Cleopatra adalah nama Macedonianya, sedangkan nama takhta Mesirnya adalah Netjeret Mer-it-es yang berarti ‘dewi kesayangan ayahnya’. Cleopatra dinobatkan menjadi ratu pada usia 18 tahun. Ia menikahi adiknya yang baru berusia 12 tahun, yang kemudian menjadi raja. Praktek incest (menikahi saudara kandung) merupakan kebiasaan pada masa itu dalam budaya Mesir, karena sebagai Pharaoh mereka dianggap keturunan dewa, dan hanya sesama dewa yang boleh menikah. Sewaktu naik takhta, Cleo menerima simbol pharaoh, yaitu tongkat keemasan, cemeti, dan tongkat kerajaan. Ia mengenakan jubah linen dan pakaian kulit resmi. Pita emas yang disebut uraeus melingkar di kepalanya, memperlihatkan ular kobra, yaitu ular penjaga bangsa Mesir. Untuk mengukuhkan posisinya di mata rakyat Mesir, Cleo menyebut dirinya sebagai putri dewa paling berkuasa, yaitu Dewa Matahari atau Amun Ra. Ia sendiri memiliki dewi pelindung pribadi, yaitu Isis. Orang Mesir melihat Dewi Isis sebagai dewi baik yang mencintai semua makhluk. Para pharaoh menganggapnya ibu sejati mereka. Pada upacara-upacara ritual, Cleopatra seringkali memerankan dirinya sendiri sebagai Dewi Isis, pelindung seluruh rakyat Mesir. 
          Istana Cleopatra terdapat di Alexandria, sebuah kota pelabuhan yang sibuk di Laut Tengah. Untuk memberi arah pada para pelaut yang akan berlabuh, Ptolemy II (pharaoh pendahulu Cleopatra) membangun mercusuar Pharos pada abad ke 3 SM. Mercusuar ini tingginya lebih dari 100 meter, dikelilingi taman, dan pada puncaknya terdapat patung Dewa Zeus yang berputar di atas api suar yang menyala. Alexandria adalah kota yang sangat indah. Jalan besar utama, disebut Canopic, membentang dari timur ke barat selebar 30 meter, dengan pohon-pohon palem berderet di kanan kirinya. Di sebelah utara berdiri istana dan Museion, tempat para seniman dan pelajar berkumpul. Di bawahnya terdapat makam Alexander Agung, pendiri kota Alexandria, dan makam semua keluarga Ptolemy. Di bagian selatan berdiri kuil-kuil yang sangat indah. Alexandria juga memiliki Perpustakaan Bibliotheca Alexandrina yang sangat besar, dengan lebih dari 100.000 gulungan lontar, salinan hampir seluruh buku di dunia pada masa itu. Istana Cleopatra menghadap ke pelabuhan Alexandria. Bangunan putih dengan pilar-pilar tinggi yang berderet, dikelilingi taman yang indah dan semerbak wangi. Pada siang hari yang panas, Cleo suka berjalan-jalan di sepanjang jalan setapak yang dinaungi bayangan pohon, dan semilir angin yang berhembus. Ia betah berlama-lama duduk di halaman kuil dengan dikelilingi burung-burung meraknya yang indah, air mancur yang eksotis, dan kolam dengan bunga teratai biru dan putih.

Cleo juga memiliki koleksi hewan-hewan langka seperti singa,macan, leopard, gajah, dan beruang. Koleksi tersebut adalah hadiah dari raja-raja kaya Afrika dan dari kerajaan-kerajaan di Timur. Binatang-binatang tersebut dipelihara di sekeliling taman istana, diberi rantai emas dan didandani dengan permata serta pakaian indah. Seperti wanita modern, Cleo pun suka tampil cantik sepanjang waktu. Ia menggunakan beragam tata rias dan wig (rambut palsu). Kosmetik Cleo terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral, seperti bijih tembaga dan bijih timah yang dicampur air. Mineral abu-abu yang disebut Galena digerus untuk menghitamkan mata, sementara oksida besi menjadikan warna kuning kecoklatan pada bibir dan pipi.Untuk parfumnya, Cleo menggunakan minyak kayu cedar atau kayu manis, madu, dan dupa yang beraroma manis. Cleo juga suka menikmati mandi rempah, mandi lumpur dan mandi susu. Dia sering di-massage oleh dayang-dayangnya, kemudian kuku jari tangan dan kakinya dihias dengan pewarna henna.


           Pada masa itu, kekaisaran Romawi sangat berambisi untuk menguasai Mesir, negeri yang kaya dan subur. Cleopatra, sang ratu Mesir, berupaya dengan segala cara untuk melindungi Mesir dari penguasaan Romawi. Karena tahu tentara Mesir tidak akan mampu melawan tentara Romawi, maka Cleo mendekati jenderal pemimpin Romawi, Julius Caesar. Caesar terpikat dan jatuh cinta setengah mati kepada Cleo. Ia menikahi Cleo, meskipun sesungguhnya ia sudah punya isteri di Romawi bernama Calpurnia. Karena cinta dan kekagumannya kepada Cleo, Caesar membiarkan Cleo tetap menjadi ratu di negerinya sendiri. Setelah terbunuhnya Caesar oleh Senat Romawi, Cleo merasa harus mencari pelindung lain agar ia bisa tetap menjadi ratu di Mesir. Pilihannya jatuh pada Mark Antony, teman dan letnan Julius Caesar. Antony adalah kapten pasukan kavaleri. Dialah yang mengontrol seluruh wilayah Mediterania. Ketika tahu Antony akan datang menemuinya, Cleo mempersiapkan penyambutan yang istimewa, yang tidak akan pernah dilupakan oleh Antony. Kapal kerajaan dilapisi emas, sehingga akan berkilauan bila terkena sinar matahari. Layar berwarna ungu terbuat dari sutera dan telah direndam dalam wangi-wangian sehingga angin menghembuskan aroma wangi sepanjang aliran sungai. Dayung berkilau perak menggerakkan kapal, sementara para pendayung bergerak seirama suara flute. Cleo sendiri duduk di atas takhta dengan penutup tirai berkibar-kibar bagaikan awan emas. Beberapa anak lelaki yang berdandan bagai Cupid, Sang Dewa Asmara, mengipasinya dengan bulu-bulu burung merak. Dayang-dayang duduk di sekitarnya, berperan sebagai peri yang disebut Grace dan Neried, menaburkan kelopak mawar dan siap menawarkan kembang gula di jemari mereka yang lentik. 


Mark Antony dan Cleopatra

Sebagaimana Julius Caesar, Mark Antony pun bertekuk lutut di hadapan Cleopatra. Ia menjadi kekasih Ratu Mesir itu, dan lebih suka tinggal di istana Cleo daripada mengurusi pasukannya dan berperang menaklukkan jajahan baru. Pewaris Caesar, Octavianus, sangat marah, dan bersama tentara Romawi berniat menyerang Cleopatra dan Antony di Mesir. Antony kalah dalam peperangan di Actium, dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Setelah kematian Antony, Cleo merasa tidak akan mampu mempertahankan Mesir dari gempuran Octavianus. Ia tidak sanggup melihat negeri yang dicintainya bakal dihancurkan Romawi. Ia juga tidak sudi dijadikan tawanan oleh Octavianus dan diarak dalam kehinaan di hadapan rakyatnya sendiri. Maka ketika pasukan Romawi tiba di Mesir, Cleo mengakhiri hidupnya dengan membiarkan ular Asp yang sangat beracun menggigit tubuhnya. Cleopatra meninggal dengan mahkota masih berada di atas kepalanya. Ia tak pernah kehilangan takhtanya. Ia lebih suka mati daripada jatuh ke tangan lelaki yang akan menghina dan merenggut keratuan dari dirinya. Cleopatra, wanita yang berani, cerdas, dan keras hati. Patutlah jika legenda tentang dirinya tak lekang sepanjang masa.

Sabtu, 01 November 2014

Kisah di Balik Lagu November Rain



Mendengarkan lagu-lagu dari Guns N’ Roses kita seakan di bawa ke dalam renungan yang sangat dalam . Grup band dari Amerika ini dengan frontmannya sang vocalis Axl Rose dan gitaris Slash begitu mempesona di era 80-an dan 90-an. Dengan basis Duff McKagan, rhythm gitar Izzy Stradlin dan Steven Adler pada drum di formasi awal, yang sempat ganti personil pada drum di album Use Your Illusion. Dan juga tambahan Dizzy Reed pada piano dan keyboard.

Novembar Rain adalah lagu yang ditulis oleh Axl Rose sejak dia berumur 17 tahun. Lagu ini teramat sangat pribadi mengenai Axl Rose. Lagu tersebut didasarkan pada cerita pendek karangan Del James, “Without You” yang telah menjadi latar selama bertahun-tahun, tetapi menjadi balada sentimental yang amat lembut dan paling efektif yang diciptakan Axl. Karenanya Axl menganggap bahwa lagu ini adalah lagu terpenting dari semua lagu di Use Your Illusion, sehingga dia memperingatkan bahwa jika lagu tersebut tidak direkam secara benar-benar memuaskannya, maka dia akan keluar dari bisnis musik. Axl juga menyuruh Slash untuk membuat melodi gitar yang bias dikenang sepanjang jaman, Slash menjawab semua itu dengan melodi gitar yang sangat briliant.

Video klip November Rain berkisah tentang sebuah pernikahan yang singkat. Berawal dengan sebuah adegan di mana Axl Rose terbangun dari tidurnya, dan kemudian melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita yang diperankan oleh model Stephanie Seymour. Di video tersebut ternyata wanita itu mempunyai kedekatan dengan Slash, yang merupakan teman Axl Rose. Sebagai seorang rocker yang setia kawan, Slash pun hadir dalam pernikahan tersebut. Bahkan Slash pula yang mengantarkan cincin, ketika sang pendeta tampak kebingungan menanyakan cincin yang hendak disematkan pada jari kedua mempelai.Kekecewaan Slash pun memuncak ketika kedua mempelai itu diizinkan berciuman. Dan ia keluar dari gereja tempat pemberkatan berlangsung setelah ia berpamitan pada Duff McKagan. Saat sepasang pengantin tersebut menaiki mobil, terlihat wajah cemas mempelai wanita mencari-cari sosok Slash. Hal ini mengisyaratkan bahwa wanita itu masih mempunyai perasaan penting terhadap Slash.


Setelah itu, pesta berlangsung dan sampai akhirnya hujan turun memporak-porandakan pesta. Namun secara tiba-tiba dalam video tersebut sang wanita diceritakan meninggal dunia. Banyak orang bertanya-tanya kenapa sewaktu hujan turun tiba-tiba wanita tersebut meninggal dunia?


Menurut sutradara pembuat video ini, wanita tersebut mati bunuh diri dikarenakan tekan mental yang sangat tinggi dimana dia tidak bisa memilih antara Axl dengan Slash.

Tetapi ketika kita memperhatikan video itu lagi, dalam peti tampak ada sebuah cermin disana. Cermin dipotong sesuai bentuk tubuh wanita itu dan melekat pada tutup peti mati untuk memberi ilusi semua bagian tubuh wanita ada juga untuk menutupi wajah bagian sisi kiri wanita tersebut yang ada bekas luka tembak. Jadi cermin itu seolah-olah menunjukkan bahwa wanita ini dalam keadaan utuh.


Yang menarik lagi dari video klip lagu November Rain ini adalah kenapa sebuah hujan bisa membuat wanita tersebut mati, padahal cerita sesungguhnya wanita itu mati bunuh diri dan tidak ada sangkut pautnya dengan hujan.





Rabu, 29 Oktober 2014

Jalan-jalan ke kota Karang





Kupang, Keindahan Yang Terserak Dari Indonesia Timur

           Dengan berbekal informasi dari internet akhirnya akupun memutuskan untuk menghabiskan liburanku ke wilayah Indonesia Timur. Kali ini aku melakukan solo traveling ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sebuah kota yang dijuluki sebagai kota Karang dan kota Kasih ini masuk dalam wilayah pulau Timor.
Pagi itu 1 Juli 2013, travel yang membawaku ke bandara Juanda beranjak meninggalkan kota Malang tepat pukul 2.30 dini hari karena aku mengambil rute penerbangan pagi dan waktu tempuh Malang-Surabaya sekitar 4 jam, jadi untuk menghindari keterlambatan aku harus berangkat lebih pagi dengan kondisi masih agak mengantuk. Akhirnya setelah menempuh 2 jam penerbangan, tepat pukul 10.20 Wita akupun tiba di kota Kupang. 
             Ini adalah kali pertamanya aku menginjakkan kakiku di bandara El Tari, bandara terbesar dan menjadi kebanggaan warga propinsi timur Indonesia itu. Di bandara aku langsung dijemput oleh dua orang sahabatku  yang aku kenal melalui jejaring sosial facebook, Emy Delince Poyk, seorang nona keturunan Rote dan Onsi Ernita Bano, keturunan Timor  yang siap menjadi pemanduku selama aku berada di kota ini.

Kantor Gubernur NTT


Aku berasa mimpi bisa berada ditengah-tengah warga yang notabene asing bagiku. Sebab selama ini aku hanya bisa berangan-angan, mengkhayal akan indahnya Indonesia Timur. Kini aku bersyukur pada akhirnya Tuhan mengabulkan mimpi-mimpiku. Kesan yang aku dapat adalah udara yang panas, gersang dan kehidupan yang keras dari masyarakat disini, tentu saja aku sedikit mengalami culture shock. Hari pertama, kami bertiga berkeliling kota sebentar dengan naik angkutan kota dengan biaya Rp.3000. Orang sini biasa menyebutnya bemo, dengan tampilan yang sangat meriah karena bemo dilengkapi dengan berbagai aksesoris si dalam dan di luarnya seperti lampu-lampu, boneka, dan car freshener yang menggantung disebelah sopir, selain itu juga dilengkapi audio power yang sangat besar sehingga menghasilkan suara musik yang keras, laksana diskotik berjalan. Menurut cerita yang aku dengar, semakin keras musik semakin laku angkutan kota tersebut dan  musik juga menandakan bahwa orang Kupang baik tua maupun yang muda suka musik dan dansa.  Disamping itu rasanya kurang afdol kalau berada di Nusa Tenggara Timur tidak merasakan sensasi naik bemo. Sebenarnya naik ojekpun juga bisa, dengan sewa berkisar antara Rp.50.000 per hari atau bisa dibawahnya asal bisa melakukan nego dengan para tukang ojek, biasanya mereka sudah mempunyai tempat pangkalan disekitar hotel. Saat malam tiba, aku mengunjungi pasar malam Kampung Solor, sebuah tempat yang menyediakan berbagai aneka kuliner khas kota ini, seperti aneka olahan seafood bakar, se’i (daging babi dan sapi asap,untuk yang muslim direkomendasikan se’i sapi), rumpu rampe, yaitu semacam urap-urap, sambal lu’at, sambal khas kota Kupang  dengan tingkat kepedasan yang luar biasa tingginya. Memang dikampung Solor inilah surganya wisatawan menikmati aneka kuliner yang bisa menggoyangkan lidah sampai puas dengan harga terjangkau di kantong dengan pelayanan yang sangat ramah dari para penjualnya.Keesokan harinya aku mulai mengeksplor tempat-tempat indah lainnya seperti pantai Tedy. 
Senja di Pantai Teddy Kupang
Pantai terletak di tengah-tengah kota Kupang ini merupakan tempat dilaksanakan acara pembukaan Sail Komodo 2013, sehingga sarana dan prasananyapun terlihat bagus dan sangat tertata, ada kafe dan hotel yang berdiri megah di pinggir pantai dengan kilauan cahaya lampunya yang menambah keeksotikan pantai ini. Tak heran jika setiap sore pantai ini selalu ramai oleh warga sekitar yang ingin menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan bersama sanak saudara untuk menghirup sejuknya hembusan angin pantai sambil menikmati jagung bakar seharga Rp.5000 perbuah,yang dijual di sepanjang pantai Tedy ini sampai menjelang malam tiba.
Pagi berikutnya, aku dan kedua sahabatku melanjutkan petualangan ke air terjun Oenesu. Bila ingin mengunjungi air terjun ini maka harus menelusuri perjalanan sejauh 17 km dari kota Kupang, tepatnya berlokasi di daerah Kupang Barat dengan jalanan khas ala NTT, berkelok-kelok penuh jurang yang dalam dengan tinggi seperti bukit-bukit yang ada di Jawa. Menjelang tengah hari kamipun tiba. Semua kelelahan terbayar oleh dingin dan segarnya air terjun Oenesu yang masih alami.Sebuah obyek wisata yang cukup menantang dan bisa dijadikan tempat petualangan yang mengasyikkan dan panorama alam yang sangat indahnya. Selanjutnya pantai yang aku tuju adalah pantai Paradiso. Menghabiskan waktu siangku di pantai yang terletak di bilangan Oesapa Kupang ini memang luar biasa. Jaraknya hanya 100 meter dari Jalan Timor Raya Kupang. 


Anak-anak di sekitar Pantai Paradiso
Pantai Paradiso merupakan pantai karang yang banyak ditumbuhi pohon bakau atau mangrove sebagai tanaman pelindung pantai itu dari terjadinya abrasi, selain itu ada pohon ketapang dan lontar sebagai peneduh saat kita duduk-duduk.Ketika itu aku melihat beberapa anak tengah mencari ikan sambil menikmati air laut yang perlahan mulai pasang. Memang, di sekitar pantai ini ada pemukiman nelayan dan areal tambak garam yang dikelola para nelayan setempat sebagai sumber penghasilan selain dari melaut. Menjelang matahari terbenam, kami bertiga langsung meluncur ke pantai Lasiana demi mengejar sunset yang konon katanya di pantai inilah tempat sunset yang terbaik. Sepanjang perjalanan menuju pantai Lasiana ini aku banyak menemui babi dan anjing berkeliaran di jalan-jalan. Menurut sahabatku ini merupakan hal yang biasa terjadi sehari-hari. Lokasi pantai Lasiana ini terletak di daerah Kupang Tengah, Kota Kupang. Pemerintah kota setempat menjadikannya pantai ini sebagai Taman Budaya Flobamora, yaitu sebutan yang mencakup pada keseluruhan suku bangsa yang ada di NTT yaitu Flores, Sumba, Timor dan Alor. Di pantai ini banyak terdapat ‘lopo-lopo’ sebutan lokal untuk pondok yang dibangun menyerupai payung dengan tiang dari batang pohon kelapa atau kayu dan beratapkan ijuk, pelepah kelapa atau lontar, dan alang-alang. Bisa juga beratapkan seng yang bagian luarnya dilapisi ijuk, pelepah kelapa atau lontar dan alang-alang. Karena di daerah Kupang banyak dijumpai pohon lontar tumbuh hampir disetiap tempat. Di pantai Lasiana ini para pengunjung bisa menikmati kuliner berupa pisang gepeng, yaitu pisang yang dibakar dengan arang dan selanjutnya ditaburi keju, susu atau mengikuti selera pembeli.Hanya dengan membayar Rp. 6.000 lidah kita dimanjakan oleh lezatnya pisang gepeng dan minum es kelapa muda hasil kreasi mama dorang (sebutan kaum ibu setengah baya).
Tibalah hari keenam, hari terakhir keberadaanku di kota Kasih ini. Tak kulewatkan begitu saja waktuku walaupun sorenya aku harus take off kembali ke Surabaya. Aku menyempatkan diri mengunjungi museum NTT dan Taman Nostalgia.Museum NTT ini terletak di Jalan El Tari II Oebobo-Kupang dekat dengan kantor pariwisata. 
Aku ketika berada di Museum NTT
Dengan keramahan para petugasnya, aku diajak mengelilingi museum yang mempunyai tiga gedung ini. Gedung pertama menyimpan benda-benda peninggalan jaman batu (megalitikhum), gedung kedua menyimpan benda-benda berupa tanaman pokok masyarakat NTT yaitu jagung dan gedung ketiga menyimpan artefak fosil-fosil ikan hiu. Disini aku bisa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan, tapi sayangnya masyarakat enggan berkunjung ke museum ini. Justru para wisatawan asinglah yang sering mengunjungi tempat ini, terang Bapak Marcelinus disela-sela kami mengelilingi museum ini.Dari museum NTT aku melanjutkan keTaman Nostalgia.



Taman Nostalgia 
Taman Nostalgia, sebuah taman kecil yang bersih tempat anak-anak muda nongkrong menghabiskan waktu senggangnya. Di taman yang terletak di Jalan Eltari II Kupang ini terdapat Gong Perdamaian Nusantara (GPN) yang diresmikan oleh Bapak Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 8 Februari 2011 silam. Lingkaran terluar dari GPN ini dihiasi logo kota dan kabupaten yang ada di Indonesia yang berjumlah 444 logo. Keseluruhan logo kota dan kabupaten  ini melingkupi lingkaran yang lebih kecil didalamnya. Lingkaran ini juga dihias dengan logo sebanyak 33 buah, yang merupakan logo dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Sementara inu, bagian luar GPN  dihias dengan simbol agama yang diakui oleh Negara Indonesia. Mengapa Kupang dipilih sebagai salah satu kota penerima Gong Perdamaian Nusantara? Itu tak lain karena kota ini merupakan kota multikultural dan toleransi antar umat beragama yang sangat tinggi. Selain kota Kupang, ada 5 kota lain yang menerima GPN, yaitu Yogyakarta, Palembang, Kutai Kartanegara, Jakarta, dan Ambon.
Sebelum aku benar-benar meninggalkan kakiku dari kota Kupang ini, rasanya kurang sempurna jika aku tidak membawa souvenir berupa kain tenun ikat khas NTT. Dengan kisaran harga termurah Rp. 350.000 untuk kain dari bahan biasa sampai harga jutaan ribu rupiah perlembarnya. Selain kain tenun ikat aku juga membeli oleh-oleh berupa sabun cendana, gula hela, kue rambut, jagung titi dan tak lupa kopi NTT.

Pelabuhan Tenau Kupang
           Sungguh suatu perjalanan yang benar-benar menyenangkan dan tak akan pernah terlupakan. Suatu saat nanti aku akan datang kembali menikmati keindahan-keindahan  alam yang masih terserak dari provinsi Nusa Tenggara Timur. 
          Dari sini aku belajar banyak hal tentang cinta kasih dan toleransi antar sesama umat beragama, tentang arti persahabatan yang tak mengenal ras, suku dan agama. Dari sini pula aku belajar tentang kesederhanaan dan belajar menjadi orang yang lebih banyak bersyukur pada Tuhan.



Terima kasih Tuhan, terima kasih sahabat-sahabatku,adik-adikku.Sampai jumpa lagi di kota Karang.
                                                                  Salam FLOBAMORA!

Senin, 27 Oktober 2014

Tentang Senja

Gili Trawangan (dok.pribadi)

Senja 
Senja adalah saat mentari mulai memerah
Siluet-siluet alam mulai terlukis
Dan aku merasakan kekuatan alam
Lalu aku bertanya-tanya
Dimanakah engkau ketika senja itu turun

Pada secarik kertas aku melingkari kata menjadi tua
Sambil menatap senja di atas kepala 
Juga sepasukan burung malam yang terbang
Kearah kelam bahwa detik jam 
Serupa deru kereta waktu engkau hayati

Menanti riak rindu yang tersisa..... 


  Lombok,05 September 2014